Makalah
tentang
Tara Kalor Mekanik, Cara Kerja Termos dan Skala Rankine
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Fisika
Disusun
Oleh :
Ibnu
Hiban
Muhammad
Alfi
Yopi
Bastian
Yulpan
Paisal
Program Keahlian Multimedia
Sekolah SMKN 2 Garut
Jl.
Suherman No 90 Garut
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat membuat tulisan ilmiah pada waktu yang
telah di tentukan oleh kami para penulis.
Tulisan ilmiah ini menampilkan rangkuman materi pembelajaran fisika yang
mencakup tiga bahasan yaitu Tara Kalor Mekanik, Skala Rankine, dan Cara Kerja
Termos. Dengan tiga bahasan tersebut pembaca di harapakan mampu mengerti
tentang salah satu materi pembelajaran fisika tersebut.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam hal penyajian ataupun
kelengkapan materi yang kami tulis. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca
yang dapat membuat tulisan ilmiah ini semakin bagus lagi akan kami terima
dengan senang hati.
Hormat
Kami,
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar...............................................................................
Daftar
Isi........................................................................................
Tara
Kalor
Mekanik......................................................................
Skala
Rankine...............................................................................
Cara
Kerja Termos........................................................................
Penutup..........................................................................................
Daftar
Pustaka...............................................................................
A.
Tara Kalor Mekanik
1.
Pengertian Kalor
Kalor
yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.Satuan kalor menurut
SI atau MKS yaitu joule ( J ) sedang menurut cgs yaitu erg adapun untuk
jenis makanan yaitu kalori. Tara Kalor Mekanik yaitu ” penyetaraan satuan
energi kalor dengan energi mekanik ”
1 kalori = 4,2 joule ; 1 joule =
0,24 kalori
1 kkal (kilokalori) = 1000 kal ( kalori ) = 4200 joule =
4,2 kj (kilojoule)
Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu.Semakin besar kenaikan
suhu maka kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil
kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor
(Q) berbanding
lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T) jika massa (m)
dan kalor jenis zat (c) tetap.
Semakin besar massa
zat (m) maka
kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin kecil massa zat (m) maka
kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus
atau sebanding
dengan massa zat (m) jika kenaikan suhu (∆ T) dan kalor jenis zat (c) tetap.
Semakin besar kalor
jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin kecil
kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit.
Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kalor jenis
zat (c) jika kenaikan suhu (∆ T) dan massa zat (m) tetap.Kalor jenis zat (c)
yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 °C. Persamaan energi kalor yaitu : Q = m c ∆T
Keterangan :
Q = banyaknya kalor satuan joule (J)
c = kalor jenis zat satuan J / kg °C
m = massa zat satuan kg
∆ T = perubahan suhu satuan °C
Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung –
gelembung uap terjadi di dalam seluruh zat cair dan dapat meninggalkan zat
cair. Saat zat cair
mendidih suhunya tetap dan dinamakan suhu tersebut titik didih.
Selama zat cair mendidih diperlukan kalor digunakan untuk merubah wujud zat
cair menjadi zat gas jadi energi tersebut digunakan disebut kalor
uap / laten. Kalor uap suatu zat adalah banyak kalor yang diperlukan
untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya. Satuannya J/kg.
Persaaman kalor yg diperukan untuk menguapkan zat yaitu Q = m U .
Keterangan Q = banyaknya kalor yang digunakan satuan joule, m = massa zat
satuan kg dan U = kalor uap zat satuan J/kg. Kalor uap = kalor embun. Titik didih dipengaruhi
oleh tekanan udara di atas permukaan dan ketidakmurnian zat cair.
Titik didih normal air 100 °C jika tekanan udara sebesar 1 atmosfer
atau 76 cmHg. Jika tekanan udara besar maka titik didih zat cair
menjadi besar dan sebaliknya. Alat yang memanfaatkan titih didih terhadap
tekanan udara adalah panci tekan dan otoklaf. Titik didih = titik embun.
Air membeku pada suhu 0 °C sedang es
mencair pada suhu 0 °C. Jadi titik beku = titik lebur.
Kalor yang dilepas untuk pembekuan suatu zat suhunya tetap dan dinamakan kalor beku.
Kalor yang diperlukan untuk peleburan suatu zat suhunya tetap dan dinamakan kalor lebur.
Kalor beku = kalor lebur. Persaaman kalor yg
diperukan untuk meleburkan zat yaitu Q = m L .
Keterangan Q = banyaknya kalor yang digunakan satuan joule, m = massa zat
satuan kg dan L = kalor lebur zat satuan J/kg. Faktor yang mempengaruhi titik lebur zat
antara lain tekanan udara di atas permukaan dan ketidakmurnian zat.
Regelasi adalah gejala meleburnya bagian balok es yang diberi beban (tekanan
luar) dan membeku kembali sesaat beban dihilangkan.
2.
Pengertian Tara Kalor Mekanik
Tara kalor mekanik. Bila kalor sebesar H satuan kalor
berubah seluruhnya menjadi usaha sebesar W satuan, dalam persamaan W = JH, J
disebut tara kalor mekanik. Kalau W dinyatakan dalam Joule, H dalam kalori,
J mempunyai satuan Joule/kalori. Dalam hal ini J = 4,185 J/kal (Hadiat, 2004).
Usaha
yang dilakukan oleh beban (m) dapat dihitung. Demikian pula kalor yang
dihasilkan dalam kalorimeter. Kemudian perbandingan antara usaha dengan kalor
dapat diketahui. Ternyata perbandingan antara usaha dengan kalor selalu tetap,
yaitu 4,2 joule/kalori. Bilangan ini dinamakan tara kalor mekanik.
B. Skala Rankine
Skala
Rankine adalah skala suhu termodinamis yang dinamai menurut
insinyur Skotlandia William John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859. Lambangnya adalah °R (atau °Ra untuk membedakannya dari Rรธmer dan Rรฉaumur).
Seperti skala Kelvin, titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut,
tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama dengan satu derajat Fahrenheit.
459.67 °R sama dengan 0 °F.Banyak insinyur di AS menggunakan skala
Rankine, tapi di ajang internasional yang menggunakan satuan SI, suhu termodinamis diukur dalam kelvin.
Tabel rumus konversi Rankine
|
||
Ke
|
Dari
|
Rumus
|
Rankine
|
°F
= °R − 459.67
|
|
Rankine
|
Fahrenheit
|
°R
= °F + 459.67
|
Rankine
|
K
= °R ÷ 1.8
|
|
Rankine
|
kelvin
|
°R
= K × 1.8
|
Rankine
|
°C
= (°R ÷ 1.8) – 273.15
|
|
Rankine
|
Celsius
|
°R
= (°C + 273.15) × 1.8
|
C.
Cara Kerja Termos
Prinsip kerja termos itu sederhana. Termos
menggunakan bahan yang bersifat adiabatik. Bahan adiabatik secara ideal
menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan
lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan
lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Nah dengan
menggunakan bahan adiabatik ini termos mampu mempertahankan suhu air yang
berada di dalamnya.
Termos air terbuat dari tabung kaca yang berongga dan berwarna putih mengikap (spt cermin). susunannya yang paling dalam adalah kaca tersebut, kemudian ada celah udara dan terakhir dinding termos. jadi antara didnding termos dengan tabung ada lapisan udara.
Elemen utama termos air adalah tabung kaca yang hampa udara di sekeliling termos tersebut (seperti gelas, tapi pinggirnya tebal & hampa udara di tengahnya bukan solid/pejal seperti pinggiran gelas). Sedangkan penutup luarnya (biasanya terbuat dari aluminium) berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar.
prisip kerjanya kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar karena dihambat oleh kaca yg mempunyai warna putih dan mengkilap (warna putih dan mengkilap itu menyerap sedikit kalor dibandingkan dgn warna gelap), kemudian kalor dihambat oleh celah yg hampir hampa udara pada tabung kaca, setelah itu masih dihambat lagi sama celah udara antara tabung dan dinding (karena udara adalah penghantar panas yg kurang baik) dan terakir adalah panas dihambat keluar oleh dinding termos yg biasa terbuat dr plastik ato logam yg penghantar panasnya kurang baik.
Kesimpulannya, dengan adanya tabung tersebut suhu di dalam termos tetap terjaga karena hampa udara menghambat perambatan panas melalui udara.dan panas air tak bisa merambat keluar baik secara konveksi maupun konduksis.
Termos air terbuat dari tabung kaca yang berongga dan berwarna putih mengikap (spt cermin). susunannya yang paling dalam adalah kaca tersebut, kemudian ada celah udara dan terakhir dinding termos. jadi antara didnding termos dengan tabung ada lapisan udara.
Elemen utama termos air adalah tabung kaca yang hampa udara di sekeliling termos tersebut (seperti gelas, tapi pinggirnya tebal & hampa udara di tengahnya bukan solid/pejal seperti pinggiran gelas). Sedangkan penutup luarnya (biasanya terbuat dari aluminium) berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar.
prisip kerjanya kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar karena dihambat oleh kaca yg mempunyai warna putih dan mengkilap (warna putih dan mengkilap itu menyerap sedikit kalor dibandingkan dgn warna gelap), kemudian kalor dihambat oleh celah yg hampir hampa udara pada tabung kaca, setelah itu masih dihambat lagi sama celah udara antara tabung dan dinding (karena udara adalah penghantar panas yg kurang baik) dan terakir adalah panas dihambat keluar oleh dinding termos yg biasa terbuat dr plastik ato logam yg penghantar panasnya kurang baik.
Kesimpulannya, dengan adanya tabung tersebut suhu di dalam termos tetap terjaga karena hampa udara menghambat perambatan panas melalui udara.dan panas air tak bisa merambat keluar baik secara konveksi maupun konduksis.
Penutup
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas kberkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tulisan
ilmiah ini dengan tepat pada waktunya. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan pada penulisan tulisan ilmiah ini, untuk itu kritik dan saran kami
akan terima dengan senang hati.
Posting Komentar